Laa Tahzan (janganlah Bersedih)



Dalam perjalanan hidup, seseorang pasti pernah merasakan Bersedih. Banyak hal yang membuat kita besedih mungkin jikadisebutkan satu persatu meski dengan buku setebal jengkal tak akan cukup untuk mendefinisikan maupun mendeskripsikan kesedihan yang telah kita alami. Orang tidak akan pernah protes jika diberikan kebahagiaan hingga ibarat kata tidak berhenti tertawa sampai lupa dunia, karena memang apapun yang dilakukan manusia pasti bertujuan untuk kepuasan dan kebahagiaan. Namun yang namanya jalan hidup tidak selalu mulus, adakalanya kita menginjak duri, kerikil atau bahkan batu besar yang mungkin jika sendiri kita tak mampu mengangkatnya.

Bersedih boleh tapi tidak boleh diratapi. Karena mau tidak mau hidup harus tetap berjalan. Kita juga tidak akan tahu kebahagiaan yang mungkin tengah menanti kita didepan. Hidup itu pilihan. Kita mungkin tidak bisa memilih dari siapa dan seperti apa kita dilahirkan tapi kita bisa mengusahan dengan sekuat tenaga masa depan, tentunya dengan doa dan restu dari Tuhan.
Kali ini saya ingin berbagi tentang cara mengalihkan kesedihan atau lebih tepatnya mengurangi kesedihan agar tidak berlarut-larut

  1. Curhat, curhat merupakan cara yang paling ampuh untuk melepassedikit beban kesedihan dalam hati. Tapi perlu juga diingat bahwa tidak sembarang orang bisa menjadi tempat curhat. Harus benar-benar orang yang bisa memegang rahasia, bijak dan mengerti akan kesedihan kita. Karena saat menceritakan uneg-uneg, yang kita butuhkan adalah penyemangat dan solusi. Selain itu ada tempat terbaik mencurahkan kekesalan dan kesedihan kita, yaitu menceritakan semuanya pada Tuhan. Tak ada tempat yang paling ampuh selain mengadu pada Tuhan. Mengadu bisa pada saat ibdah atau bisa kapan saja.
  2. Jangan menyendiri, rasa sedih dikendalikan oleh pikiran kita. Oleh karena itu berkumpul dengan teman, keluarga atau dengan komunitas lainnyaakan mengalihkan pikiran kita dari rasa sedih. Jika selalu menyendiri maka pikiran kita tak akan teralihkan dan selalu fokus pada permasalahan dan tidak akan move on .
  3. Cari suasana baru, bisa dengan cara mengecat kamar, mengganti dekorasi ataupun traveling ke tempat yang belum pernah dikunjungi. Asalkan jangan bepergian sendirian. Pergilah dengan teman-teman yang asik untuk berpetualang agar suasana semaki meriah.
  4. Kembangkan Hobi, dari pada melamun meratapi kesedihan tak ada salahnya mencari kesibukan untuk mengalihkan perhatian. Mungkin aktifitas diluar pekerjaan akan sedikit membantu merefresh pikiran kita yang sedang kacau. Hobi baru maupun hobi lama asal bermanfaat pasti akan mendatangkan hasil. Bisa jadi teman baru, pengalaman yang berharga bahkan bisa pula penghasilan.
  5. Berbagi, dengan mengunjungi teman yang sakit, orang yang lebih membutuhkan, itu mungkin akan sedikit menyadarkan kita bahwa kesedihan kita tidak ada apa-apanya dibandingkan yang kesusahan yang dialami orang lain. Intinrya jangan selalu "melihat ke atas"
  6. Ingat dan resapi sebuah kata manis yang juga merupaka judul lagu "BADAI PASTI BERLALU" karena memang behitulah hidup manusia, tidak mungkin Tuhan akan memberikan kesedihan selama hidup. Waktu pasti akan menyembuhkan semuanya dan bahagia pasti akan menghampiri.
Semoga bermanfaat

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Laa Tahzan (janganlah Bersedih)"

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Menyusun Best Practice (27 September 2022)

alhamdulillah presentasi terakhir untuk menyusun Best Practice sudah terlaksana. Terimakasaih Bapak Ahmad Fauzi dan Ibu Dini FNA yang selalu...