Kumpulan puisi pemula

Sumber gambar: dokumentasi pribadi

Pesimis
Oleh: Tites Nosi

Mauku menyerah tapi aku pantang kalah
Langkah berat nafas sesak
Ucap lirih tanpa suara
Tiada pula tersirat makna
Mata menerawang jauh
Pikiran melayang dibawa angan
Menyeruak jiwa rasa ingin terbang juga
Sayang di sayang tubuh angkuh
Bersikukuh tetap menyimpuh
Segala rasa redup
Hilang tanpa bayang
Jejak tak mampu membekas
Mata tertutup kepala tunduk
Lesu tiada mengadu

Oh waktu tolong ragaku
Berdiri kuat layaknya si hebat
Apakah aku mampu?
Entah hanya Tuhan Maha Tahu

Sampang, 25 Agustus 2019



Oleh: Tites Nosi
Judul: Rekam Masa

Jika boleh aku mengungkap cinta
Maka kujabarkan Seluruh rasa
Andai waktu seperti roda
Kupukul mundur melawan masa
Kuluruskan langkah perbaiki arah

Dulu celotehmu bangkitkan semangat
Genggam jemari kecilmu terasa hangat
Pelukan erat enggan kau lepas
Wangi tubuhmu melekat penuh erat
Oh tuhan begitu istimewa ciptaanmu
Kenakalan kecil menjadi canda bagiku
Raut marahnya pengobat laraku
Kini dewasamu sedang mengiringi
Jarak begitu dekat tapi kau tak mampu kudekap
Mengikuti belahan jiwa yang rela berkorban untuknya
Aku sadar yang lalu tak mungkin kembali
Yang telah hilang tak akan kusesali
Kusimpan rapat dalam memori
Yang tak akan terhapus kecuali datang kehendak Illahi

Sampang, 27 Agustus 2019



Sajak Syahdu Untuk Guruku

Engkau tak ubah orang tua kandung
Tegas disiplin gambaran ayah
Tutur lembut laksana bunda
Tak keliru menganggap orang tua kedua

Menuntun dengan santun
Mengajar dengan sabar
Marahmu alibi kasihmu
Hukumanmu hentikan kenakalanku

Mengisi pikiran kami dengan hal terpuji
Ilmu dan iman bagi masa depan
Hingga terangkat kehormatan
Tak lagi rendah dan diremehkan

Wahai guru maaf jika tutur kami melukai
Bukan maksud kami tak menghargai
Ucap terima kasih tak mampu ganti jasamu
Semoga Yang Maha Kuasa mengganti jariyahmu dengan surga

Sampang, 29 Agustus 2019




Yang Muda Yang Berkarya
Oleh: Tites Nosi

Usia tak akan pernah membuat renta
Jikalau semangat berkobar laksana bara
Jangan bangga jika kau muda
Tak memiliki karsa tak juga menghasilkan karya

Apa arti pekik “MERDEKA”
Jika mental rapuh tak ada daya
Kenanglah pahlawan rela mati dan berkorban
Tak pernah takut apalagi lari dari perang
Pantang mengemis untuk sebuah KEMERDEKAAN

Milenialku
jangan terlena dengan kebebasanmu
Merdeka bukanlah hura-hura
Negara menunggu kerja nyata
Cipta karya anak bangsa investasi negara
Buat mata dunia terbuka
Dengan kecerdasan putra bangsa

Kepakkan tinggi sayap sang garuda
Meraih mimpi menggapai prestasi
Yakinlah jika itu bukanlah sekedar mimpi
Mudah diwujudkan jika kita bergandeng tangan
Bersatu menggenggam erat harapan
Mewujudkan cita-cita negara menjadi yang terdepan


Sampang, 29 Agustus 2019



Kami Generasi Penerus Negeri
Oleh: Tites Nosi

Pekik merdeka terdengar di seantero nusantara
Gegap gempita riuh rakyat berlomba
Mengenang pahlawan berjuang merebut kemerdekaan
Darah tumpah mengalir lawan penjajah
Terus maju tanpa sedikitpun ragu
Bertaruh nyawa bukti bakti pada Negeri
Agar tak menangis sang ibu pertiwi
Meski bekalmu runcing bambu
Kau tetap beringas melawan timah panas
Semuanya demi suatu asa yaitu MERDEKA

Terima kasih pahlawan
Akhirnya kami tahu nikmatnya KEMERDEKAAN
Kini kami tak perlu berperang
Hanya tinggal merevolusi mental kami
Agar terhindar dari perbuatan tak terpuji
Memperkaya diri menipu dengan korupsi
Memecah belah bangsa lewat provokasi

Demi perjuanganmu pahlawan
Kami akan teguh menjaga persatuan
Bergandeng erat melanjutkan pembangunan
Perbedaan suku agama ras dan antar golongan
Bukanlah suatu halangan untuk bersama
Meneruskan cita-cita membangun INDONESIA

Sampang, 01 September 2019


Biarlah Rahasia

Endap lekuk memori
Terjaga dari amnesia
Indah menyisa lara
Tangis terhapus masa
Kenangan tak akan lekang
Gurau yang merayu
Binar kerlingan mata
Merasuk seolah cahaya
Ada makna dalam rasa
Merindu pada waktu
Berlari dengan sang mentari
Tersenyum malu pada sang rembulan

Mereka kamu juga aku
Terurai kini tanpa tegur
Meniti liku sendiri
Bisu tanpa tutur
Tiada janji yang terutang
Tiada dendam dalam amarah

Biarlah jadi kenangan
Tersurat pada diary hati
Rapat dalam satu kunci
Akankah terbuka kembali?
Ah...tak ada yang tahu
Selain Allah dan sang waktu

Sampang, 7 September 2019











Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Kumpulan puisi pemula"

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Menyusun Best Practice (27 September 2022)

alhamdulillah presentasi terakhir untuk menyusun Best Practice sudah terlaksana. Terimakasaih Bapak Ahmad Fauzi dan Ibu Dini FNA yang selalu...