Manusia Hebat itu Bernama Perempuan


Sumber gambar: pixabay.com
"buat apa sekolah sampai sarjana, tapi akhirnya nganggur dan cuma ngurus anak dirumah" mungkin kalimat ini tidak terdengar asing bahkan sering kita dengar dari orang-orang sekitar atau bahkan orang-orang terdekat juga. Label "buruk" yang sering disematkan oleh banyak orang tatkala seorang perempuan yang berpendidikan tinggi, apabila sudah menikah dan memiliki anak lebih memilih untuk fokus mengurus rumah tangganya. Pilihan untuk fokus dalam keluarga adalah benar namun juga banyak perempuan yang memilih untuk bekerja dengan mempercayakan urusan sebagian rumah tangga pada orang yang dipercayai juga merupakan pilihan yang benar. Yang salah adalah sudut pandang dari penilaian orang luar tentang pilihan yang mereka anggap salah adalah mutlak salah. Padahal sebelum memilih meraka pasti sudah memikirkan matang-matang dampak yang akan didapatkan dari keputusan tersebut. Tidak ada hubungan kepandaian seseorang ditentukan dari pilihan mereka berkarir atau fokus dalam rumah tangga.

Sumber gambar: dokumentasi pribadi
Perempuan adalah manusia tangguh, disela-sela kesibukan mereka bekerja diluar rumah atau pekerjaan rumah tangga tapi mereka masih mampu menjadi tempat keluh kesah anggota keluarganya, menjadi guru dan teman untuk anak-anak mereka hingga menjadi perawat yang stanby 24 jam ketika ada salah satu anggota keluarga yang sakit. Begitulah kegiatan rata-rata para perempuan, terutama mereka yang tidak memiliki asisten rumah tangga. Tapi dilain kondisi perempuan adalah manusia yang juga tak luput dari rasa lelah dan jugav bosan. Rasa lelah dan bosan inilah yang memicu percikan emosi bahkan amarah kala mereka mendapatkan "kritik" atau mungkin protes dari pihak luar tentang hal-hal yang telah dilakukan. Disinilah kecerdasan perempuan akan terlihat yaitu dari seberapa mampu mereka mengontrol emosi serta seberapa bijak mereka mengambil keputusan. Mengapa demikian, sifat pemarah dan tergesa-gesa dalam mengambil keputudan merupakan salah satu ciri kurang mampunya pikiran dalam melihat dan menganalisa masalah, akhirnya mereka sulit untuk menemukan cara memecahkan masalah dan terjadilah ledakan emosi yang memicu amarah dan pertengkaran. Sebagaimana kita tahu amarah dari seorang perempuan terutama seorang ibu pada anaknya akan berpengaruh besar terhadap perkembangan anak terutama otaknya yang jelas akan mempengaruhi kecerdasan dan mental anak-anaknya.

Lalu adakah hubungan antara pendidikan dengan peran mereka dalam keluarga ataupun lingkungan?, terlebih lagi perempuan tersebut tidak menempuh pendidikan yang berhubungan dengan psikologi, pendidikan ataupun yang berhubungan dengan pendidikan karakter.
Menurut saya pendidikan sangat berpengaruh terhadap peran mereka terhadap keluarga dan lingkungan. Justru pendidikan merupakan kunci setiap orang untuk memperbaiki kualitas hidup. Baik kualitas hidupnya sendiri maupun orang-orang disekitarnya. Pendidikan ditempuh melalui berbagai proses, dan seperti yang kita tahu itu tidaklah mudah. Ada proses belajar, ada proses memahami hingga ujian. Selain belajar tentang materi ada juga hal yang sangat berpengaruh dengan karakter kita yaitu pergaulan. Pergaulan akan mempengaruhi gaya hidup kita meski tidak 100%. Bergaul dan berteman dengan orang yang berbeda karakter, beda pekerjaan, beda sifat dan yang pasti latar belakang sosial yang berbeda. Dari situlah pergaulan itulah tanpa kita sadari kita belajar menilai orang, belajar mendalami karakter dan belajar menyelesaikan masalah, karena masalah pasti ada saat kita berinteraksi dengan orang lain. Hasil dalam menempuh pendidikan memang sangat penting, tapi proses dalam menempuh pendidikan juga tak kalah penting, karena proses akan sangat berpengaruh terhadap cara berpikir kita, dan melalui pemikiran itulah muncul sebuah hasil.

Sumber gambar: www.educenter.id
Begitu besar peran perempuan, diawali dari keluarganya (termasuk mendidik putra-putrinya sebagai generasi penerus bangsa) hingga perannya untuk lingkungan sekitarnya. Itu semua tidak luput dari peran pendidikan yang ditempuh dengan sungguh-sungguh. Jadi hilangkan sugesti bahwa kaum perempuan adalah sosok lemah yang hanya akan berakhir di rumah dan dapur, perempuan merupakan kunci kemajuan generasi bangsa, karena sekolah pertama seorang anak adalah ibunya, mereka tumbuh dan memiliki karakter berdasarkan cara didik dan pola pikir ibunya. Kecerdasan anak merupakan gambaran dari pola asuh keluarga, dan kunci dari pola asuh keluarga adalah ibu.

Seorang ibu yang cerdas akan memilihkan yang terbaik untuk putra-putrinya. Hal yang paling berpengaruh selain keluarga adalah lingkungan. Lingkungan menjadi faktor penting dalam penanaman karakter. Setidaknya lingkungan dimana mereka berada misalnya saat bermain, saat beraktifitas memiliki hal positif dan tentunya edukatif. Nilai pembelajaran dan pendidikan tidak hanya belajar dari buku tapi juga dari apa yang dilihat, apa yang didengar, apa yang dirasa dan  hal yang dilakukan. Edu Center merupakan salah satu tempat yang memiliki nilai sangat positif terhadap perkembangan anak. Bagaimana tidak lingkungan dengan konsep "one stop excellence of education" merupakan mall edukasi pertama yang ada di Indonesia. Tempat pedidikan yang sangat modern ini menyediakan fasilitas kursus seperti Apple Tree Pre-school, Nutty scientist, Calculus, Wow Art Studio dan masih banyak lagi tempat edukatif lain. Tak hanya itu karena konsepnya adalah mall disana kita juga terdapat restoran, food court dan taman bermain. Jadi dalam satu tempat kita mendapatkan semuanya. Tidak perlu menghabiskan waktu berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

#educenter.id



Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Manusia Hebat itu Bernama Perempuan"

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Menyusun Best Practice (27 September 2022)

alhamdulillah presentasi terakhir untuk menyusun Best Practice sudah terlaksana. Terimakasaih Bapak Ahmad Fauzi dan Ibu Dini FNA yang selalu...