Yang Terbaik di Masa Lalu, Hari ini dan Hari esok adalah Ibu



Sudah sangat terlambat mengatakan bahwa "aku sungguh-sungguh mencintaimu" karena kita berada di dunia yang berbeda. Sudah sejak lama aku menyadari betapa cintamu pada kami sungguh luar biasa, tanpa pamrih serta penuh pengorbanan. Aku bisa merasakan itu ketika aku tinggal jauh darimu mengikuti imam hidupku, atas dasar restu darimu ibu dan bapak. Terlebih lagi ketika aku hamil dan memiliki anak, aku benar-benar paham apa arti dari sayu matamu, desahan nafas beratmu hingga kemarahanmu.
Masih kuingat betul sekitar 25 tahun lalu, hampir setiap akhir pekanmu kau habiskan waktu membuat makanan kecil kesukaan kami, padahal seharusnya kau menikmati liburanmu setelah dihari sebelumnya kau sibuk bekerja paruh waktu diluar. Meski hanya paruh waktu bukan berarti sisa waktu untuk bersantai, sebelum ayam berkokok kau sudah terjaga. Bergelut dengan dinginnya air dan pakaian kotor kami tanpa bantuan mesin. Selepas itu bau jelaga mulai tercium karena waktu itu keadaan kita masih minim dan tak mampu membeli kompor api biru. Ketika matahari terbit, selesailah pekerjaan rumahmu. Kaupun menyiapkan kami semua untuk pergi menimba ilmu betipun engkau bersiap pergi mengabdi mencerdaskan anak bangsa.
Selepas dari itu tak lebih dari 30 menit kau meluruskan kaki lalu beranjak lagi mengais rejeki, kadang menjahit di tetangga, kadang membuat camilan sesuai dengan pesanan orang. Begitulah aktivitasmu yang tak berbatas waktu. Hanya malam yang menjadi obat lelahnya, meski itu tak sepenuhnya. Banyak pengorbanan yang berkesan dan mungkin jika dituliskan mungkin akan berlembar-lembar.
Ada satu moment sekitar 10 tahun yang lalu membuatku sangat merasa bersalah. Bahkan jika aku mengingatnya hatiku rasanya sangat sakit. Saat itu aku mendapat tugas dari sekolahku Praktek lapangan. Tempatnya diluar kota lumayan agak jauh dan butuh kendaraan untuk sampai disana. Tempat praktIkku cukup dekat dengan jalan raya dan banyak dilewati kendaraan umum. Tapi karena rasa malasku, aku meminta izin ibuku untuk memakai sepeda motornya, padahal aku tahu motor itu tiap hari dipakai ibu kerja. Waktu itu kami masih memiliki satu motor untuk satu keluarga. Tanpa berpikir ibu langsung mengiyakan "iya pakai saja". Keesokan paginya ketika aku berangkat praktik, tanpa kulihat ibu berangkat lewat suatu jalan pintas dengan menggunakan sepeda. Hatiku langsung berdegup kencang "ya Tuhan... ternyata ibu berangkat kerja pakai sepeda" gumamku dalam hati. Mungkin jika jaraknya cukup dekat tak masalah, tapi jarak tempat kerja ibu kerumah sekitar 15 km. Terlihat wajah capek dari ibu, aku membayangkan kala itu masih pagi, bagaimana wajah ibu nanti saat pulang kerja pukul satu siang. Di sepanjang jalan air mataku terus mengalir, betapa teganya aku pada ibuku. Setelah kejadian itu, aku selalu berangkat praktik selama 3 bulan dengan angkot.
Maafkan aku ibu, untuk segala kesalahan yang entah sengaja ataupun tanpa kusengaja telah kulakukan. Aku akan berusaha menjadi anak yang baik agar bisa menjadi jariyahmu. Walau untuk saat ini aku belum mampu membanggakanmu, aku tetap akan berusaha menjadi anak yang berguna seperti cita-citamu kala ibu masih ada bersama kami.

Postingan terkait:

2 Tanggapan untuk "Yang Terbaik di Masa Lalu, Hari ini dan Hari esok adalah Ibu"

  1. "Selamat siang Bos 😃
    Mohon maaf mengganggu bos ,

    apa kabar nih bos kami dari Agen365
    buruan gabung bersama kami,aman dan terpercaya
    ayuk... daftar, main dan menangkan
    Silahkan di add contact kami ya bos :)

    Line : agen365
    WA : +85587781483
    Wechat : agen365


    terimakasih bos ditunggu loh bos kedatangannya di web kami kembali bos :)"

    BalasHapus
  2. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    BalasHapus

Entri yang Diunggulkan

Menyusun Best Practice (27 September 2022)

alhamdulillah presentasi terakhir untuk menyusun Best Practice sudah terlaksana. Terimakasaih Bapak Ahmad Fauzi dan Ibu Dini FNA yang selalu...