New Normal New Life

Sumber foto: pixabay.com

Memasuki minggu terakhir di bulan juni banyak wilayah yang sudah mulai menerapkan kehidupan New Normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru. Tak mudah memang, karena meskipun "Normal" tapi proses menjalani kehiduan tidak bisa seperti 4 atau lima bulan dan tahun-tahun sebelumnya, karena musuh yang sedang kita hadapi adalah makhluk mikron. Bahkan untuk melihatnya kita tidak bisa hanya memakai mikroskop biasa. Bisa dikatakan Covid 19 merupakan musuh yang kasat mata, penularannya tidak kita sadari. Apalagi di Negara kita banyak kasus OTG (Orang Tanpa Gejala) dinyatakan positif Covid 19.

Masih lekat di ingatan bahwa kehidupan sebelum pandemi sangatlah bebas, tidak ada batasan ruang gerak, tidak ada batasan berkumpul bahkan berkunjung dan bersilaturrahmi kemanapun bisa kita lakukan tanpa ada syarat yang mengikat. Namun sekarang meskipun sudah memasuki new normal, masih ada sedikit rasa takut kala harus keluar dan berada di tempat umum meski sudah mematuhi protokol dari pemerintah yaitu memakai masker, membawa hand sanitizer hingga menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Kurang lebih tiga bulan dirumah benar-benar merubah gaya dan cara hidup kami, seperti mulai jarang keluar rumah untuk sekedar menikmati akhir pekan, memasak sendiri untuk keluarga, menjaga kebersihan lebih dari biasanya dan jadi lebih rajin bergerak dan beraktifitas (meski hanya dirumah)

New normal sudah dimulai, kita harus mampu beradaptasi dengan kondisi normal namun bukan kebiasaan normal seperti hari-hari biasanya. Kehidupan normal yang baru dengan tujuan utamanya adalah menguatkan kembali ekonomi yang melemah akibat pandemi Covid 19. Pandemi Covid 19 membuat banyak pelaku ekonomi kewalahan. Berbagai sektor usaha terhenti, dan terpaksa berhenti beroperasi,  seperti dari sektor pariwisata, pendidikan, beberapa UMKM yang mengurangi hingga menghentikan produksinya, penutupan sekolah dan tempat-tempat transaksi jual beli (toko, pasar, swalayan dll) akibatnya beberapa karyawan dirumahkan, ada yang kehilangan pekerjaannya sementara bahkan ada yang di PHK dan keluhan pedagang karena usahanya tidak laku. 

Kehidupan normal baru tidak hanya berlaku untuk mereka, tapi juga kami yang tinggal di desa. Sebagaimana kita tahu virus ini menginfeksi hampir di seluruh kabupaten di Indonesia. 

Tiga bulan lebih saya tidak bekerja dan hanya dirumah saja. Waktu yang singkat tapi terasa sangat lama karena kehidupan yang tidak bebas membuat saya kadang merasakan bosan. Tak hanya saya, anak saya juga sering bertanya "kapan ya buk Dira masuk sekolahnya?". Meskipun ada pembelajaran jarak jauh Dalam Jaringan (daring) rasanya tidak sama, saya sering kesulitan membimbing si kakak dalam menyelesaikan tugasnya. Kesulitan saya bukan dalam menjawab soal tapi menjelaskan secara detail dengan bahasa yang mudah dipahami anak usia 7 tahun. Disini saya benar-benar jadi paham, betapa hebatnya guru-guru tingkat dasar yang dengan sabar mengajarkan anak-anak yang kadang masih bandel, rewel, suka menangis dan suka merajuk. Di rumah saja dalam waktu lama juga membuat saya rajin memasak untuk keluarga, karena untuk membeli makanan diluar di masa pandemi, selain karena ragu juga karena saya dan keluarga harus ekstra hemat. Karena kami belum tahu akan sampai kapan pandemi berlangsung dan juga kapan saya bisa bekerja kembali.

New normal merupakan kabar baik untuk saya yang sudah tak sabar ingin kembali bekerja seperti biasa. Bukan karena saya tidak takut Corona atau mementingkan uang tapi life must go on jadi pada akhirnya kita tetap harus berhadapan dengan kebiasaan yang baru. Karena yang namanya virus tidak akan hilang dengan mudah, butuh proses yang panjang hingga imun setiap orang terbentuk untuk melawan resistensi virus tersebut. Tidak hanya untuk diri saya, keluarga kecil saya juga harus siap menjalani new normal. Jika suami mungkin tidak begitu khawatir dengan keadaan karena sudah paham dan memang setiap hari tetap bekerja seperti biasa. Yang paling saya khawatirkan adalah anak-anak. Mereka belum paham apa itu wabah, mengapa tidak boleh berkumpul, mengapa harus menjaga jarak dan masih banyak hal yang benar-benar harus dijelaskan agar mereka bisa sedikit memahami keadaan saat ini.

Persiapanku dan keluargaku di era new normal

Foto: Dokumentasi Pribadi

Masker, face shield dan hand sanitizer ibarat senjata. Beberapa barang tersebut tidak boleh sampai ketinggalan atau terlupakan. Awalnya sedikit merasa aneh, terutama saat memakai face shield. Tapi memang seperti itulah cara kita berkompromi dengan keadaan. Selain perlindungan dari luar, kami sekeluarga juga mengusahakan untuk melindungi diri dari dalam. Yaitu dengan cara menjaga kekebalan tubuh. Hal ini sangat penting mengingat tubuh yang sedang tidak fit rentan terserang virus dan bakteri penyebab penyakit (patogen). Menjaga nutrisi serta kebersihan adalah hal yang harus diperhatikan mengingat saat ini kita tidak bisa cuek dan sembarangan terhadap kedua hal tersebut berkaitan dengan sistem imun dan penyebaran penyakit saat pandemi.

Teknologi mempermudah hidup kita

Foto: https://www.modena.co.id/news.php

Di era milenial, banyak diantara kita yang kehidupannya ditunjang atau dibantu oleh teknologi. Teknologi membuat kita lebih mudah dan nyaman dalam melakukan berbagai hal termasuk dalam menunjang kebersihan dan kesehatan kita. Teknologi yang erat kaitannya dingan emak-emak jaman now jelas seputar dapur dan rumah seisinya seperti dishwasher, mesin cuci, hingga kulkas. Dapur bagi saya adalah jantungnya rumah tangga. Ada sebagian kegiatan dan kebahagiaan diciptakan diruang itu. Ada masakan ibu yang selalu dirindukan tercipta dari ruangan tersebut. Untuk itu meski ruang tersebut berukuran minimalis kebersihan harus tetap dijaga. Ada sisa makanan, panci kotor bekas memasak hingga piring berminyak maupun kotor karena bekas makanan. Jika dulu pencuciannya manual, di era serba teknologi seperti ini sudah tercipta mesin pencuci piring, gelas dan sendok. Ada berbagai macam merk yang bisa kita pilih, salah satu merk terbaik dan tervaforit ibu-ibu adalah MODENA, dishwasher dari modena yang terbaru dilengkapi dengan anti virus dan bakteri namun tetap hemat energi. Produk dishwasher baru ini merupakan salah satu dukungan MODENA bagi masyarakat untuk hidup dengan adaptasi baru (new normal). Meskipun hanya alat makan tetaplah wajib diperhatikan kebersihan dan kehigienisannya karena alat ini akan langsung kontak dengan makanan yang akan masuk ke tubuh kita. Selain alat makan, alat penyimpanan makanan misal: kulkas juga sangat berperan penting menjaga kualitas dan kesegaran makanan. Kulkas dengan Smart Sensor Refrigerator dari MODENA merupakan kulkas dengan teknologi mutakhir dalam menjaga kualitas makanan agar selalu terjaga kualitasnya karena memiliki suhu yang stabil. 

Itulah beberapa contoh teknologi yang mendukung kita unstuk hidup lebih sehat.

Foto: https://www.modena.co.id/news.php

Selain perlindungan luar (masker, hand sanitizer) dan juga perlindungan dari dalam (nutrisi dan gizi) ada juga perlindungan yang selalu melekat dan harus diperhatikan kebersihannya, yaitu pakaian. Pakaian juga merupakan perlindungan diri yang selalu terkontak dengan lingkungan luar. Adanya makhluk renik yang menempel kadang tidak kita sadari, bisa lewat usapan tangan, gesekan dengan benda (pintu, meja, kursi dll). Untuk itu selain harus pintar dalam memilih detergen agar pakaian terjaga dari virus dan bakteri, mesin pencuci pakaian yang harus kita gunakan juga harus tepat. MODENA dalam era new normal ini berperan serta meluncurkan sebuah mesin cuci dengan fitur automated drum cleaning atau fitur yang selalu menjaga kebersihan tempat pencucian dan pengeringan. Selain itu juga bisa disetel melakukan penvucian dengan menggunakan air panas namun tidak merusak serat dan warna pakaian.

Foto: https://www.modena.co.id/news.php

Itulah beberapa produk teknologi yang mendukung kesehatan karena dirancang mampu membasmi virus dan bakteri. Ibu-ibu modern di era millenial akan selalu berpikiran cerdas, kreatif dan inovatif tanpa mengabaikan nilai kesehatan. Jangan pernah berpikir bahwa ibu-ibu yang bekerja dibantu mesin adalah pemalas. Tidak demikian, mereka hanya berpikir praktis dan cerdas untuk menghemat waktu serta meringankan pekerjaan mereka. Jika pekerjaan terasa mudah dan cepat selesai maka perasaan akan bertambah bahagia. Bukankan kebahagiaan mampu meningkatkan kualitas hidup dan sebaliknya?

Sisa waktu dalam sehari yang masih banyak dikarenakan work from home dan dengan dibantu kemudahan teknologi membuat kami para ibu lebih produktif, karena semua terasa mudah. Kami bisa memanfaatkan waktu kami menulis, berkebun, menemani dan membimbing anak belajar dari rumah, berkreasi di dapur dan masih banyak lagi. Bagi saya pribadi Kebahagiaan adalah awal hidup sehat dan hidup sehat membuat kami selalu bahagia 

Tweet

Postingan terkait:

— Jumat, 10 Juli 2020 — 31 Comments