Mengapa Menulis?


Saya bukan seorang penulis, meskipun memiliki blog, saya juga tidak bisa disebut blogger. Blog yang saya miliki masih belum bisa seperti yang lainnya tertata rapi, bukan gratisan, tulisannya keren dan bermutu serta masih buuuanyak seabreg kekurangan. Bukannya tidak mau berbenah tapi entahlah mungkin karena waktu, fasilitas dan kesibukan yang masih menjadi penghalang. Tapi sepertinya itu hanya alibi antara niat dan kemalasan yang jaraknya hanya beda tipis. Mungkin....

Saat saya melihat blog milik orang lain, serta membaca karya-karya mereka sungguh tulisan saya sangat tidak ada apa-apanya. Saya sadar betul akan hal itu, bahkan saat saya curhat pada seorang kawan (seorang blogger) dia meyakinkan saya untuk tetap menulis apapun hasilnya, karena penulis yang handal sekalipun mereka melalui proses hingga mereka di tahap puncak. Terkadang saya iri pada teman-teman blogger, mereka begitu mudah mendapatkan ide menulis bahkan memaparkan tulisan mereka dengan sangat jelas. 

Ada suatu cerita, kira-kira tiga atau dua tahun lalu entah saya lupa seorang teman menceritakan ada sebuah platform semacam media sosial berbayar, ketika kita membuat status, membaca tulisan atau membuat tulisan kita akan dibayar dalam bentuk semacam poin dan sayapun tertarik bergabung. Itulah kali pertama saya belajar menulis, menceritakan pengalaman, menulis tentang yang diketahui dan akhirnya terbentuk sebuah tulisan panjang. Cukup sulit awalnya, karena untuk sebuah cerita minimal harus sampai 200 kata di dalamnya. Kala itu untuk mencapai 200 kata sungguh tidak mudah, butuh pemikiran yang keras dan panjang. Tapi ternyata setelah berkali-kali mencoba akhirnya untuk menulis 200 kata menjadi tidak terlalu sulit.
Dalam beberapa bulan akhirnya platform tersebut vakum dan menghilang, meski demikian platform itu sangat berkesan untuk saya, bukan karena bisa menukar poinnya menjadi rupiah tapi pengalaman yang saya dapat sangat luar biasa. Platform tersebut adalah awal saya belajar menulis hingga membuat terpacu belajar menulis di blog.

Yang saya dengar menulis di blog bisa menghasilkan uang hanya dengan menulis, tanpa keluar rumah dll. Tapi ternyata tidak semudah yang dikatakan orang. Prosesnya cukup rumi, hampir sama seperti kita menanam pohon dari biji, perlu direndam, disemai, di pindahkan, dipupuk, diberi perlakuan agar cepat berbunga dan berbuah, menjaga dari serangan hama dll. Dalam blog banyak sekali istilah, dan jelas membuat saya pusing, semua harus dipelajari entah secara otodidak, belajar dari seseorang atau kelas online. Sampai saat ini yang saya ketahui belumlah banyak, mungkin karena menulis di blog masih saya anggap keisengan atau bahan curhatan mengisi waktu luang. Terkadang ada keinginan atau ketika melihat teman getol dengan blognya hingga menghasilkan sesuatu rasanya ingin juga telaten dan belajar lebih jauh dan berpikir kapan saya bisa istiqomah dan memulai? 

Yang jelas untuk saat ini menulis adalah hobi, kadang untuk curhat, kadang untuk berbagi bahkan kadang menceritakan pengalaman yang saya alami. "Apakah orang lain akan suka atau butuh tulisan saya?" itulah yang kadang saya pikirkan dan membuat saya berpikir ratusan kali untuk membagikan tulisan di media sosial. Ada rasa malu karena tulisan saya alurnya masih ruwet, bahasanya kadang kurang bisa dimengerti. Intinya nyawa tulisannya sama sekali belum ada.

Berharap saya bisa berkompromi dengan diri untuk memulai menekuni dunia tulis menulis. Paling tidak saat saya rajin menulis ada rekam jejak kegiatan yang saya lakukan. Karena menurut saya menulis adalah salah satu cara untuk "melawan lupa". Karena saat menulis kita berpikir, kita belajar, kita mengingat, bahkan kita bisa berbagi (ilmu, pengalaman, dll)

Postingan terkait:

13 Tanggapan untuk "Mengapa Menulis?"

  1. semangat mba cantik, saya juga masih belajar niy mba, saya juga kalau mau nulis mikirnya cukup lama untuk jadi sebuah artikel, dibolak balik, dihapus ditulis, tapi itu adalah proses, lama-lama kata-kata itu ngalir gitu aja, yang penting kalau saya tetap semangat, hasilnya gimana, gpp, asal jangan berhenti, we can do it Mba Nadhira

    BalasHapus
  2. Semangattt mbaaa.. saya pun masih pemula kok. Blog saya awalnya berisi tulisan-tulisan gak penting (sampai sekarang). Cuma saya ingin menunjukkan kalau saya sungguh2 dengan niat sya untuk bisa menulis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahhh berarti saya harus semangat juga nih

      Hapus
  3. Semangat terus kakak, sama kak saya juga masih belajar. Memang kak menulis itu adalah kemampuan yang harus sering diasah. Dengan terus berlatih maka hasilnya akan bagus juga, yang terpenting kita harus tetap semangat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti saya harus tetap belajar semoga suatu saat nanti bisa jafi penulis hebat (berandai andai)

      Hapus
  4. Mbak sudah disebut sebagai blogger, Mbak karena sudah mengupayakan untuk update, gak masalah mau isi blognya apa yang penting tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku. 😊

    BalasHapus
  5. Semangat terus ya kak akupun juga masih sering bingung dikala menulis musti awalnya nulis apa dan seringkali malas untuk rutin menulis, kalo ketemu temen2 blogger itu jadi semangat lagi buat nulis

    BalasHapus
  6. Iya teman memang berpengaruh besar terhadap kebiasaan kita

    BalasHapus
  7. Tulisannya bagus bagus kok di blog ini .. tetaplah menulis jika kamu memang bisa menulis, kerjakanlah secara rutin terus menerus (istiqomah) sedikit demi sedikit.. semoga dari sana engkau akan mendapat hasilnya

    BalasHapus
  8. Salah satu kunci penulis atau bloger adalah Percaya Diri. Yakin saja setiap tulisan akan menemukan takdirnya sendiri.

    BalasHapus
  9. Saya punya blog untuk catatan sekaligus kalau ada yang butuh atau nyasar biar berguna. Jadi ngapain mikir banyak dan melihat blogger papan atas segala.

    BalasHapus

Entri yang Diunggulkan

Menyusun Best Practice (27 September 2022)

alhamdulillah presentasi terakhir untuk menyusun Best Practice sudah terlaksana. Terimakasaih Bapak Ahmad Fauzi dan Ibu Dini FNA yang selalu...